Friday, July 10, 2015

MASUK NOMINASI KONTINGEN JAMBORE CABANG KUDUS 2013



Kamis, 18 Juli 2013 M / 9 Ramadlan 1434 H

            Angin berhembus kencang, menjalari setiap kulitku. Aku terbangun dengan sedikit perasaan kaget. Waktu menunjukkan pukul 1:25 a.m. Aku mencoba mengingat sesuatu tapi tak menemukan apa-apa. Hanya perasaan bahwa tidurku sangat lama sekali.

            Setelah kesadaranku pulih, aku langsung menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil. Aku melihat jam lagi, pukul 1:30 a.m. Aku bingung antara melanjutkan tidur atau mencari Qur’anku yang hilang entah ke mana. Akhirnya kuputuskan untuk tidur lagi, karena rencanaku untuk mencari Al-Qur’an itu pukul 2.00 a.m.

            Lagi-lagi kelewat, bukannya bangun sesuai rencana malah teledor sampai pukul 2.45 a.m. alarm nggak nyala lagi. Btw, kenapa alarmnya nggak nyala ya? Apa baterainya tidak kuat? Atau dimatikan orang? Allah lah yang tahu kebenarannya.

            Sudah bangun terlambat, menu sahurnya malah kurang aku suka. Ya, lauknya mi dan rambak. Aku tidak suka rambak setelah mengetahui bahwa rambak itu dari kulit kambing. Weeeek.... Jadi saya hanya makan mi dan ditemani sebuah krupuk. Tahukah kamu? Makan mi dan kerupuk saja menyebabkan efek samping. Apa itu? Muntah. Benar, tadi sewaktu mau masuk kelas, aku meludah untuk membuang riyak yang selalu eksis di tenggorokanku. Tiba-tiba, cairan busuk kemerah-merahan keluar dari mulutku. Hoeekk...... Sontak, aku kaget. Aku pun berpikir, ini puasanya batal atau tidak ya? Pastinya tidak, karena tidak sengaja. Daripada aku telan kembali muntahan yang masih mengambang di tengah-tengah tenggorokan, aku keluar sekalian (tapi tidak menggunakan tangan lho!). Hanya menggerakkan tenggorokanku dengan cara berdehem.  

            Sore ini, ketika kegiatan pramuka berlangsung. Aku mendapat jawaban kenapa aku tidak diikutkan mudarosah ke Sukun. Tidak lain adalah karena Jambore tingkat cabang. Ya, aku ditunjuk oleh passus (pasukan khusus) untuk mengikuti seleksi menjadi kontingen jambore cabang Kudus. Dan waktu seleksinya dilaksanakan pada malam hari setelah halaqoh. Coba kalau aku ikut mudarosah, bisa kacau! Peserta seleksi kira-kira jumlahnya sekitar 17-19 orang dan akan diambil 10 orang plus 2 orang cadangan. Total 12 orang. Awalnya yang ditunjuk untuk melakukan seleksi ini banyak, sayangnya juga banyak yang mengundurkan diri setelah diuji kemaunnya dengan kembali ke pondok 3 hari lebih awal dari yang lain. Kalau aku malah sangat bernafsu ikut. Soalnya ini kesempatan langka. Coba bayangkan, ini diadakan setiap 5 tahun sekali. Oh beruntungnya aku ini ya Allah. Terima kasih atas nikmat yang Kau berikan padaku ya Allah. Hiks.....hiks.....hiks......

            Jangan senang dulu. Aku harus berkorban juga demi jambore ini. Seperti yang telah saya katakan pada paragraf di atas,  bahwa nanti yang terpilih harus kembali ke pondok 3-2 hari lebih awal sebelum halal bihalal. Bagiku, it’s not a big problem. Aku bisa menerima itu demi Jambore, maklum 5 tahun sekali dan jika terpilih, maka akan mendapat pengalaman berharga yang tidak bisa ditawar apapun. Maka dari itu, pilihlah aku sebagai kontingen jambore tingkat cabang ini ya Allah. Amin. Al-Fatihah.......

            Aku lupa. Malam ini aku akan belajar tentang sandi, khususnya sandi morse dengan rekan sejawat di qismil lughoh OSMYQ yang masih kelas IX, Fathil. Kata teman-teman, dia yang paling jago di sandi morse, maka dari itu aku kepincut untuk belajar dengannya.  

0 comments:

Post a Comment