Kamis, 18 Juli 2013
M / 9 Ramadlan 1434 H
Angin
berhembus kencang, menjalari setiap kulitku. Aku terbangun dengan sedikit
perasaan kaget. Waktu menunjukkan pukul 1:25 a.m. Aku mencoba mengingat sesuatu
tapi tak menemukan apa-apa. Hanya perasaan bahwa tidurku sangat lama sekali.
Setelah kesadaranku
pulih, aku langsung menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil. Aku melihat
jam lagi, pukul 1:30 a.m. Aku bingung antara melanjutkan tidur atau mencari
Qur’anku yang hilang entah ke mana. Akhirnya kuputuskan untuk tidur lagi,
karena rencanaku untuk mencari Al-Qur’an itu pukul 2.00 a.m.
Lagi-lagi
kelewat, bukannya bangun sesuai rencana malah teledor sampai pukul 2.45 a.m.
alarm nggak nyala lagi. Btw, kenapa alarmnya nggak nyala ya? Apa baterainya
tidak kuat? Atau dimatikan orang? Allah lah yang tahu kebenarannya.
Sudah
bangun terlambat, menu sahurnya malah kurang aku suka. Ya,
lauknya mi dan rambak. Aku tidak suka rambak setelah mengetahui bahwa rambak
itu dari kulit kambing. Weeeek.... Jadi saya hanya makan mi dan ditemani sebuah
krupuk. Tahukah kamu? Makan mi dan kerupuk saja menyebabkan efek samping. Apa
itu? Muntah. Benar, tadi sewaktu mau masuk kelas, aku meludah untuk membuang
riyak yang selalu eksis di tenggorokanku. Tiba-tiba, cairan busuk
kemerah-merahan keluar dari mulutku. Hoeekk...... Sontak, aku kaget. Aku pun
berpikir, ini puasanya batal atau tidak ya? Pastinya tidak, karena tidak
sengaja. Daripada aku telan kembali muntahan yang masih mengambang di
tengah-tengah tenggorokan, aku keluar sekalian (tapi tidak menggunakan tangan lho!).
Hanya menggerakkan tenggorokanku dengan cara berdehem.
Sore ini, ketika kegiatan pramuka
berlangsung. Aku mendapat jawaban kenapa aku tidak diikutkan mudarosah ke
Sukun. Tidak lain adalah karena Jambore tingkat cabang. Ya, aku ditunjuk oleh
passus (pasukan khusus) untuk mengikuti seleksi menjadi kontingen jambore
cabang Kudus. Dan waktu seleksinya dilaksanakan pada malam hari setelah
halaqoh. Coba kalau aku ikut mudarosah, bisa kacau! Peserta seleksi kira-kira
jumlahnya sekitar 17-19 orang dan akan diambil 10 orang plus 2 orang cadangan.
Total 12 orang. Awalnya yang ditunjuk untuk melakukan seleksi ini banyak,
sayangnya juga banyak yang mengundurkan diri setelah diuji kemaunnya dengan
kembali ke pondok 3 hari lebih awal dari yang lain. Kalau aku malah sangat
bernafsu ikut. Soalnya ini kesempatan langka. Coba bayangkan, ini diadakan
setiap 5 tahun sekali. Oh beruntungnya aku ini ya Allah. Terima kasih atas
nikmat yang Kau berikan padaku ya Allah. Hiks.....hiks.....hiks......
Jangan senang dulu. Aku harus
berkorban juga demi jambore ini. Seperti yang telah saya katakan pada paragraf
di atas, bahwa nanti yang terpilih harus
kembali ke pondok 3-2 hari lebih awal sebelum halal bihalal. Bagiku, it’s
not a big problem. Aku bisa menerima itu demi Jambore, maklum 5 tahun
sekali dan jika terpilih, maka akan mendapat pengalaman berharga yang tidak
bisa ditawar apapun. Maka dari itu, pilihlah aku sebagai kontingen jambore
tingkat cabang ini ya Allah. Amin. Al-Fatihah.......
Aku lupa. Malam ini aku akan belajar
tentang sandi, khususnya sandi morse dengan rekan sejawat di qismil lughoh
OSMYQ yang masih kelas IX, Fathil. Kata teman-teman, dia yang paling jago di
sandi morse, maka dari itu aku kepincut untuk belajar dengannya.
0 comments:
Post a Comment