Juli
2013 di Kelas VIII
Next,
nonton bareng (nobar) final confederation cup 2013 di kelas VIII tahun
pelajaran 2012/2013 shubuh-shubuh, antara Brazil sang tuan rumah versus Spanyol
sang juara dunia (juara euro 08, world
cup 10, euro 12). Kick off babak pertama telah dimulai, pertandingan
berjalan alot, bola masih berkutat di tengah lapangan. Pertandingan ini
menyuguhkan permainan yang sangat fantastis, Jogo Bonito vs Tiki-Taka, kasar vs
indah.
Belum genap 5
menit, gawang Spanyol sudah harus terbobol terlebih dahulu oleh sepakan
kontroversial Fred. Ya, sebelum memasukkan gol, bola sempat mengenai lengannya,
tapi wasit luput olehnya. Tidak begitu dengan kamera pertandingan, adegan itu
terlihat jelas di tayangan ulang. Sayangnya, wasit mengesahkan gol itu. 1-0
untuk Brazil. Spanyol pun tak mau kalah, mereka menyerang bertubi-tubi dengan
dengan short passing yang cepat dan akurat. Tapi Thiago Silva dkk. sigap
menggalang pertahanannya dari gempuran para pemain Spanyol. Julio Cesar, keeper
Brazil pun selamat dari ancaman Spanyol yang bernafsu mengawinkan gelar euro,
world cup, dan confederation cup.
Bukannya
menambah gol, Brazil malah sukses menggandakan keunggulan lewat counter
attack cepat Brazil. Dimulai dari Neymar yang melakukan penetrasi menusuk
dari sisi kanan pertahanan Spanyol, di sana sudah ada Arbeloa yang sigap menghalau
Neymar. Dengan cerdiknya, Neymar mengoper bola ke Oscar guna mengecoh Arbeloa.
Oscar yang berdiri bebas tampa pengawalan langsung ditempel ketat oleh Pique.
Neymar yang berhasil melewati Arbeloa tanpa bola berdiri bebas di samping kanan
gawang Spanyol. Oscar yang melihat celah itu tanpa ragu menyodorkan bola ke
Neymar. Dengan akselerasi pendek, Neymar mampu menceploskan bola di bagiam atas
gawang kiper Casillas dengan sepakan keras terarah. 2-0 untuk Brazil. Skor
tidak berubah hingga babak pertama usai.
“OSMYQ have
breakfast first! (OSMYQ sarapan dulu!)” seru salah seorang santri di luar.
Anggota OSMYQ pun berhamburan keluar menuju dapur umum dengan tergesa-gesa,
makan pun juga tergesa-gesa, tidak sabar untuk menantikan nasib Spanyol
selanjutnya. Aku sendiri mendukung rival Spanyol, alias Brazil, karena aku
benci sekali sama Spanyol. Tiba-tiba di sela-sela sedang makan, terdengar
gemuruh “gooooooolllll” yang membahana. “Ah
that’s lying! To make us curious. (Ah, bohong itu. Hanya membuat kita
penasaran” Responku yang disetujui oleh beberapa orang. “3-0”ucap Faidhur datar
yang baru dari atas (tempat nobar di lantai 2). “Really 3-0. (Beneran
3-0)” Kataku sumringah. Tapi aku belum percaya sepenuhnya. Baru ketika aku tanya
santri baru yang baru nonton dari atas mengatakan hal sama, aku baru
memercayainya. “Hei, 3-0?” tanyaku kepada santri baru. “Ya” jawabnya kikuk. “Siapa?”
tanyaku lagi dengan bahasa Indonesia, karena dia masih santri baru. “Fred”
jawabnya datar. Setelah percaya 100%, aku langsung memaksa sarapan dan teh
hangatku masuk ke perut (jangan ditiru ya, Hehehehehe) dan langsung menuju
lokasi dengan lagkah cepat.
Sesampainya di
sana, pertandingan sudah kembali normal. Spanyol menekan Brazil habis-habisan
tuk mencetak gol. Usahanya pun berbuah manis, Navas yang menggantikan peran
David Silva dijatuhkan oleh salah satu bek Brazil di area terlarang. PENALTY!
Julio Cesar bak laba-laba ulung yang tidak pernah terjebolkan jaring-jaringnya
bersiap-siap dengan kuda-kuda khasnya. Mengamati setiap gerak-gerik Sergio
Ramos yang menjadi eksekutor. Bola pun ditendang mendatar ke arah kanan gawang.
Dengan insting tinggi, sang kiper meluncur deras tepat di mana bola ditendang.
Sayangnya, bola melebar ke kanan gawang kira-kira 5 cm dari tiang gawang.
Peluang emas milik Spanyol pun sirna. Di babak kedua ini, para pemain Spanyol
memainkan long passing yang tidak lumrah. Ya, karena Spanyol identik
dengan short passing yang indah, cepat, dan akurat.
Petaka kembali
terjadi sekitar 15 menit sebelum peluit panjang berbunyi. Neymar yang menerima
umpan long passing dari belakang, langsung melakukan akselerasi cepatke
jantung pertahanan Spanyol. Sialnya, Pique yang kurang jeli melihat bola,
tekelnya malah mengenai tulang punggung kaki Neymar dan langsung terjembab. Tak
pelak, wasit menghadiahkan kartu merah untuk Pique. Pendukung Brazil pun
bersorak-sorak ria plus mengejek pendukung Spanyol termasuk kami yang menonton.
“Huuuuuuuu......lose, lose, lose.....(kalah, kalah, kalah)”. Walaupun
begitu, tak ada tambahan gol lagi dari kedua kubu. Skor 3-0 pun bertahan hingga
peluit panjang berbunyi. “Akhirnya, jagoanku menang.” batinku dalam hati.
0 comments:
Post a Comment