Sunday, July 12, 2015

SULITNYA BANGUNKAN ORANG YANG TIDUR



Jumat, 19 Juli 2013 M / 10 Ramadlan 1434 H

            “Kriiiiiiiiiiiinnnnngggggg”. Bunyi alarm menyentakku dari alam mimpi. Aku terbangun. Aku lihat jam wekerku menunjukkan pukul 02.15 a.m. Aku tidak langsung berdiri., aku masih berbaring di atas kursi sebagai kasurku untuk memulihkan semua kesadaranku dan semua kekuatanku. Setelah yakin dan kembali normal, aku langsung berinisiatif mencari Qur’an Al-Quddus-ku per dormitory. Aku mengendap-endap hendak keluar dari kamarku yang tak lain adalah ruang kelas XI tahun pelajaran 2013/2014. Yap, sukses. Segera aku ambil sandalku dan berjalan santai menuju komplek bawah.

            Sepertiga jalan telah ku lewati. Tiba-tiba langkahku terhenti. Aku teringat sesuatu yang bias mengganggu tidur orang. ALARM! Aku lupa mematikan alarm. Bisa gawat tuh kalau nyala terus nanti. Dengan kekhawatiran tinggi, aku langsung lari menuju kamarku (kelas XI). Aku takut kalau alarmnya berdering lagi. Tapi suasana di luar kamar masih tampak hening, tandanya alarm belum melancarkan aksinya. Aku segera masuk ke kamar dan langsung mematikan alarm kemudian kembali lagi.

            Di komplek bawah aku memulai aksiku dari kamar 4, kamar baru  (nanti akan ditempati OSMYQ), kamar 3/OSMYQ, kamar 2, dan terakhir kamar 1. Sudah ku tebak hasilnya. NIHIL!

            Setelah  aku pastikan nihil, aku hendak kembali ke atas lagi. Kakiku hendak memakai sandal, tiba-tiba lampu bohlam di atas kepalaku nyala. Ting! “Oh ya, kenapa tidak sekalian bangunkan si Aelef (nama FB Luckyta). Dia kan biasanya tukang bangunkan orang di sini.” batinku. Aku melongok ke jendala kamar OSMYQ yang kusennya belum terpasang. Aku menemukannya masih tertidur pulas. Kebetulan, tepat di atasnya terdapat sarungnya Vijay. Aku gelitiki wajah Luckyta dengan menggunakan sarung itu. Tapi dia hanya balik badan kanan dan kiri. Kok nggak seperti kemarin yang baru saja aku melepas sandal di luar kamar, menginjak lantai dan dia lansung bangun. Tapi kali ini tidak.

            Hampir putus asa aku menggelitikinya terus menerus. Takut dia marah padaku, aku putuskan untuk berhenti sejenak. Tiba-tiba dari arah tak terduga (masih di kamar OSMYQ), suara nyaring nan keras memekikkan telinga. KRIIIIIIINNNNGGGGG!!!!!! Wah kesempatan bagus nich, apakah dia bangun apa tidak. Setelah aku amati sejenak, tak seorangpun bangun. Ck……ck……ck…..benar-benar kebo. Hehehehehe………. J

            Karena sudah waktunya sahur, aku mencoba membangunkan Aelef dengan cara yang sama. Tapi sama saja, dia hanya balik badan, ngolet sebentar terus balik tidur lagi. THE END

0 comments:

Post a Comment