Jumat, 19 Juli 2013 M / 10 Ramadlan 1434 H
Hari
ini hari Jumat. Aku awali dengan berolahraga senam, mendengarkan ceramah Anwar
Zahid, membaca buku milik Aelef yang berjudul “UNYU Versitas Catatan Gokil
Calon Sarjana R3mponk”. Sekitar pukul 8.30 a.m , aku menyetop bacaanku dan
berfokus pada materi Semaphore. Sebelumnya aku cari Fathil Kamil dan ketemu di
perpustakaan. Sayangnya dia lebih memilih baca buku daripada ngajari aku.
Daripada maksa, terus kagak ikhlas lebih baik aku belajar autodidak. Hasilnya
pun mengejutkan, aku bisa menghafalnya. Alhamdulillah.
Setelah
bernegosiasi dengan Fathil Kamil, dia bersedia menjadi guru privatku di waktu
yang tealh kami sepakati, yatiu bakda sholat Jumat s/d pukul 1.30 p.m. dan
bakda Ashar s/d bel pukul 5.00 p.m. Praktis hariku hanya aku habiskan untuk
mempelajari pramuka.
Malamnya,
waktu halaqoh kami molor hingga seperempat jam lebih. Pertanyaanya, gerangan
apa yang menyebabkan molornya halaqoh malam? Jawabannya pengumuman (lho kok
nggak nyambung?). Benar, tadi setelah sholat witir banyak pengumuman yang harus
disampaikan. Pertama, ust. Shiddiq mengumumkan tentang pengkonfirmasian pulang
sendiri. Kedua, aku menyampaikan new
vocabulary. Ketiga, Faqih mengumumkan casting
drama di Muwadda’ah. Dan yang
terakhir, Mahfudh mengumumkan santri yang bermain ketika tarawih berlangsung.
Tapi selain pengumuman, ada juga faktor X penyebab molornya halaqoh malam,
yaitu sholat tarawihitu sendiri.Sholat tarawih plus tiga witir yang diimami
oleh Rizq Aditama kelas XI baru selesai pukul 7.38 p.m. Sukseslah rencana
pemoloran halaqoh malam kami.
Setelah
halaqoh yang hanya berdurasi sekitar 36 menit akibat molornya masuk halaqoh,
aku langsung bergegas ke atas mencari ust. Ari atau ust. Tian. Awalnya aku kira
mereka berdua belum dating, karena batang hidungnya belum nampak. Setelah aku
cek di parking area, ternyata beliau
berdua hadir semua. Motornya pun tertata rapi di parking area.
Sekian
lama menunggu keluarnya ust. Ari dari kantor, akhirnya keluar juga. Aku
langsung menghampirinya, mencium tangan beliau dan lansung memulai percakapan.
“Sir,
when will we have the selection? (Kapan seleksinya?)”tanyaku.
“What
selection? (Seleksi apa?)”Tanya ust. Ari balik.
“Of
course, Jamboree selection. (Pastinya seleksi jamboree)”
“Tomorrow.
(Besok.)”
“So,
are we free now? (Berarti kita bebas sekarang?)”
“The selection will be held on Sunday evening, Monday evening, and
Tuesday evening. 3 days. (Seleksinya akan dilaksanakan malam Ahad malam, Senin
malam, dan Selasa malam. 3 hari.”
“Oh, so we still can watch Indonesia versus Liverpool. (Oh, jadi kita
masih bias nonton Indonesia vs Liverpool.)”tanggapku nggak nyambung.
“Ya……ya……ya…..”
Setelah itu, aku putuskan untuk menulis ini saja
daripada nonton pemilihan casting. Awalnya sih semangat, di tengah jalan?
Tangan seperti digantungi batu berkilo-kilo. Ditambah rasa kantuk yang sudah
mulai menyergapku. Belum aja rasa kantuk reda, Fathil Kamil membawakan buku Mujawizul Lughoh. Oh no, sekarang giliranku menulis pelanggar bahasa. Wah harus
begadang nich. L
I think just it that I can share to you for this moment. I wanna write
the offender in the offender book first. (Sepertinya ini dulu yang
baru bisa dibagikan. Aku ingin menulis pelanggar dulu di buku pelanggar
bahasa). Woookayyy……..!!! Daaaggghh……See
you later……!!!
0 comments:
Post a Comment