Sunday, July 12, 2015

ONE DAY FULL OF JAMBOREE TRAINING



Jumat, 19 Juli 2013 M / 10 Ramadlan 1434 H

            Hari ini hari Jumat. Aku awali dengan berolahraga senam, mendengarkan ceramah Anwar Zahid, membaca buku milik Aelef yang berjudul “UNYU Versitas Catatan Gokil Calon Sarjana R3mponk”. Sekitar pukul 8.30 a.m , aku menyetop bacaanku dan berfokus pada materi Semaphore. Sebelumnya aku cari Fathil Kamil dan ketemu di perpustakaan. Sayangnya dia lebih memilih baca buku daripada ngajari aku. Daripada maksa, terus kagak ikhlas lebih baik aku belajar autodidak. Hasilnya pun mengejutkan, aku bisa menghafalnya. Alhamdulillah.

            Setelah bernegosiasi dengan Fathil Kamil, dia bersedia menjadi guru privatku di waktu yang tealh kami sepakati, yatiu bakda sholat Jumat s/d pukul 1.30 p.m. dan bakda Ashar s/d bel pukul 5.00 p.m. Praktis hariku hanya aku habiskan untuk mempelajari pramuka.

            Malamnya, waktu halaqoh kami molor hingga seperempat jam lebih. Pertanyaanya, gerangan apa yang menyebabkan molornya halaqoh malam? Jawabannya pengumuman (lho kok nggak nyambung?). Benar, tadi setelah sholat witir banyak pengumuman yang harus disampaikan. Pertama, ust. Shiddiq mengumumkan tentang pengkonfirmasian pulang sendiri. Kedua, aku menyampaikan new vocabulary. Ketiga, Faqih mengumumkan casting drama di Muwadda’ah. Dan yang terakhir, Mahfudh mengumumkan santri yang bermain ketika tarawih berlangsung. Tapi selain pengumuman, ada juga faktor X penyebab molornya halaqoh malam, yaitu sholat tarawihitu sendiri.Sholat tarawih plus tiga witir yang diimami oleh Rizq Aditama kelas XI baru selesai pukul 7.38 p.m. Sukseslah rencana pemoloran halaqoh malam kami.

            Setelah halaqoh yang hanya berdurasi sekitar 36 menit akibat molornya masuk halaqoh, aku langsung bergegas ke atas mencari ust. Ari atau ust. Tian. Awalnya aku kira mereka berdua belum dating, karena batang hidungnya belum nampak. Setelah aku cek di parking area, ternyata beliau berdua hadir semua. Motornya pun tertata rapi di parking area.

            Sekian lama menunggu keluarnya ust. Ari dari kantor, akhirnya keluar juga. Aku langsung menghampirinya, mencium tangan beliau dan lansung memulai percakapan.

            “Sir, when will we have the selection? (Kapan seleksinya?)”tanyaku.
            “What selection? (Seleksi apa?)”Tanya ust. Ari balik.
            “Of course, Jamboree selection. (Pastinya seleksi jamboree)”
            “Tomorrow. (Besok.)”
            “So, are we free now? (Berarti kita bebas sekarang?)”
“The selection will be held on Sunday evening, Monday evening, and Tuesday evening. 3 days. (Seleksinya akan dilaksanakan malam Ahad malam, Senin malam, dan Selasa malam. 3 hari.”
“Oh, so we still can watch Indonesia versus Liverpool. (Oh, jadi kita masih bias nonton Indonesia vs Liverpool.)”tanggapku nggak nyambung.
“Ya……ya……ya…..”

Setelah itu, aku putuskan untuk menulis ini saja daripada nonton pemilihan casting. Awalnya sih semangat, di tengah jalan? Tangan seperti digantungi batu berkilo-kilo. Ditambah rasa kantuk yang sudah mulai menyergapku. Belum aja rasa kantuk reda, Fathil Kamil membawakan buku Mujawizul Lughoh. Oh no, sekarang giliranku menulis pelanggar bahasa. Wah harus begadang nich. L

I think just it that I can share to you for this moment. I wanna write the offender in the offender book first. (Sepertinya ini dulu yang baru bisa dibagikan. Aku ingin menulis pelanggar dulu di buku pelanggar bahasa). Woookayyy……..!!! Daaaggghh……See you later……!!!    

0 comments:

Post a Comment