Peradaban
Mesir Purba telah ada, sebelum
70.000 tahun yang lalu. Hal tersebut didasarkan kepada penemuan naskah
kuno di dalam Piramid Besar Khufu (Cheops) di Giza, yang
mengatakan bahwa piramid dibangun ‘pada waktu gugusan bintang Lyra berada di
rasi Cancer‘. Menurut sejarawan, Abu Said El Balchi, peristiwa
tersebut terjadi pada sekitar 72.000 tahun sebelum Hijrah Nabi.
Pendirian Piramid,
erat hubungannya dengan pemujaan bangsa Mesir purba terhadap Oziris (Osiris),
yang dipercaya sebagai jelmaan Orion yang kemudian menjadi dewa
kematian. Dalam relief-relief di piramida yang ditemukan, Oziris gambarkan
sebagai dewa yang mengenakan mahkota putih tinggi. Lewat kesaktiannya,
Oziris dengan mudah bisa membinasakan bumi dan isinya.
Masyarakat Mesir
Purba juga percaya bahwa dewa-dewa di langit itu harus mempunyai
persinggahan di bumi. Atas dasar latar belakang itulah, kemudian Kompleks
Piramida Giza dibangun. Tentu karena untuk Oziris, maka arsitektur
posisi tiap piramidanya dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan posisi rasi
bintangnya. Termasuk membangun penjaganya, yakni makhluk berbadan singa
berkepala manusia (sumber : yuwie.com).
Oziris,
sejatinya adalah Nabi Idris ?
Syaikh
Thanthawi Jauhari di dalam Tafsir
Jawahir-nya menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan IDRIS ialah Oziris
atau Azoris, dan kalimat Idris adalah ucapan nama itu dalam bahasa
Arab. Serupa juga dengan Yesoa diucapkan dalam bahasa Arab
dengan Isa; Yohannes diucapkan dalam bahasa Arab, Yahya.
Menurut Syaikh
Thanthawi, Oziris atau Idris ini seorang Nabi yang
diutus Allah kepada bangsa Mesir purba kala dan membawa ajaran-ajaran
dan perubahan yang besar-besar.
Di dalam
sejarah Mesir Purba disebutkan bahwa Oziris (Idris) itu
meninggal karena di bunuh oleh saudaranya sendiri karena dengki akan
pengaruhnya yang besar. Lalu dipotong-potong badannya untuk dihancurkan. Tetapi
sepotong dari badan itu dipelihara oleh isterinya dan dibalsem; pembalseman mayat
itulah kelaknya yang menjadi kepandaian yang utama dari orang Mesir
purbakala.
Syaikh
Thanthawi menguraikan
panjang lebar, bahwa di zaman purbakala bangsa Mesir itu di antara Kerajaan
dengan agama adalah satu, sehingga Idris itu pun merangkap juga raja.
Itulah sebab dia didengki oleh saudaranya. Namun setelah dia mati orang
Mesir memuliakan sekalian jasanya yang besar- besar.
Kata dongeng
mereka, setelah seorang raja besar atau orang besar mati, bersidanglah
hakim-hakim 42 orang banyak anggotanya memusyawaratkan dan mempertimbangkan
tentang kebaikan atau keburukan raja semasa hidup-nya. Rupanya kebaikan Oziris
atau Idris itu lebih banyak dan lebih berat dari pada keburukannya; maka
ditempatkanlah dia pada tempat yang amat tinggi dan agung di alam lain.
Sayid Quthub
di dalam “Fi
Zhilalil Quran“pun memberatkan pendapatnya kepada pendapat Syaikh
Thanthawi Jauhari ini, bahwa besar kemungkinan bahwa Idris ialah Oziris
yang ternama dalam Sejarah Mesir Purbakala itu.
Di dalam
tafsir-tafsir yang lama sejak Thabari, ar-Razi, al-Qurthubi, Ibnu Katsir
dan yang sezaman tidak bertemu kemungkinan Oziris itu, dan baru bertemu
pada Tafsir Syaikh Thanthawi Jauhari pada sekitar tahun 1928, atau pada Tafsir
Sayid Quthub selepas tahun 1955.
Hal ini
dikarenakan, Ilmu hasil penyelidikan kebudayaan dan Peradaban Bangsa Mesir
Kuno, yang dikenal dengan nama “Egyptologi” barulah tumbuh sejak
permulaan Abad Kesembilan belas, sejak para sarjana dapat membuka kunci
rahasia Huruf Hieroglyph, huruf bangsa Mesir Purba itu.
Dari hasil
penyelidikan yang baru berusia 165 tahun itu-lah didapat ceritera tentang
orang besar Mesir yang bernama Oziris itu. Dan ajaran-ajaran Oziris
yang didapat dari huruf-huruf Kuno itu bertemu pokok ajaran Tauhid. Cuma
setelah lama kemudian sepeninggal dia, setelah pada mulanya hakim-hakim
mengakui bahwa jasanya sangat besar, maka beliau di tempatkan di tempat yang
Maha Tinggi di alam lain, yang pada akhirnya dipertuhankan, dipuja dan
disembah (Sumber : Tafsir Al Azhar).
Dengan
mengkaitkan Nabi Idris sebagai Oziris, jika dilihat dari masa
kehidupannya, diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Nabi Adam
Diperkirakan masa kehidupannya, sebelum 200.000 tahun yang lalu, bahkan ada pendapat yang mengatakan beliau telah ada sejak jutaan tahun yang lalu (silahkan baca : Teori Darwin, Nabi Adam dan Piramid Giza dan MISTERI ARKEOLOGIS, di tengah PUING reruntuhan TEORI EVOLUSI).
Diperkirakan masa kehidupannya, sebelum 200.000 tahun yang lalu, bahkan ada pendapat yang mengatakan beliau telah ada sejak jutaan tahun yang lalu (silahkan baca : Teori Darwin, Nabi Adam dan Piramid Giza dan MISTERI ARKEOLOGIS, di tengah PUING reruntuhan TEORI EVOLUSI).
2. Nabi
Idris
Diperkirakan masa kehidupannya, sebelum 70.000 tahun yang lalu.
Diperkirakan masa kehidupannya, sebelum 70.000 tahun yang lalu.
3. Nabi Nuh
Diperkirakan masa kehidupannya, sebelum 13.000 tahun yang lalu (silahkan baca : Patung Spinx, bukti arkeologis bencana Nuh 13.000 tahun yang silam dan Kapal Nabi Nuh, Misteri Sejarah Peradaban Manusia)
Diperkirakan masa kehidupannya, sebelum 13.000 tahun yang lalu (silahkan baca : Patung Spinx, bukti arkeologis bencana Nuh 13.000 tahun yang silam dan Kapal Nabi Nuh, Misteri Sejarah Peradaban Manusia)
Pendapat
yang mengatakan, sesungguhnya Nabi Idris adalah leluhur dari Nabi Nuh
mungkin ada benarnya. Akan tetapi jarak diantara keduanya, bukan hanya 3
atau 4 generasi (seperti yang dipahami selama ini), melainkan telah mencapai
jarak puluhan, bahkan mungkin ratusan generasi.
“Dan
ingatlah di dalam Kitab darihal Idris. Sesungguhnya dia adalah seorang yang
sangat benar, lagi seorang Nabi” (QS. Maryam (19) ayat 56).
WaLlahu
a’lamu bishshawab
0 comments:
Post a Comment