Saturday, August 22, 2015

MENAWAN SIAP MENYAMBUT DATANGNYA ERA BARU KEJAYAAN ISLAM



Zaman Kejayaan Islam (sekitar 750 M - 1258 M) adalah masa ketika para Filusuf, Ilmuan dan Insyinyur di dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, sain dan teknologi di dunia.
Masa pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan masa kejayaan Islam dalam berbagai bidang. Pada masa itu Bagdad dan Andalusia menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan. Bangsa-bangsa non Arab yang telah masuk dalam wilayah Islam memakai Bahasa Arab dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari.
Periode pertama tersebut menjadi abad keemasan dan kejayaan Islam (The Golden Age of Islam) karena pada waktu itu ilmu pengetahuan dan peradaban Islam berkembang sangat pesat yang ditandai dengan berdirinya Baitul Hikmah pada masa kekhalifahan Al Ma’mun.
Baitul Hikmah tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan, tetapi menjadi laboratorium, pusat studi dan riset keilmuan. Di dalamnya ada observatorium (untuk mengamati bintang-bintang) yang dimanfaatkan dalam bidang astronomi dan matematika, ruang seminar, dan departemen penerjemahan. Di Baitul Hikmah inilah semua kegiatan keilmuan dipusatkan. Para ilmuwan berkumpul untuk mendiskusikan berbagai ilmu pengetahuan, Sains, dan teknologi.
Adapun ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu adalah : Ilmu Filsafat, Ilmu Kedokteran, Ilmu Astronomi, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan yang lain.
Pengarang ilmu kedokteran pertama Islam adalah “Ali bin Rabban at-Tabari” yang menulis Firdaus al-Hikmah pada tahun 850 M. Karyanya memuat berbagai hal dalam bidang patologi, farmakalogi, dan diet.
Setelah at-Tabari, lahir ratusan dokter dan ilmuwan kedokteran Islam, seperti ar-Razi, Ali bin al-Abbas, Ibnu Sina, Jabir bin Hayyan, Al-Kindi, dan Al-Farabi.
Seorang ilmuwan astronom dan matematikawan muslim yang terkenal ketika itu adalah Muhammad Bin Musa al-Khawarizmi. Ia hidup pada tahun 780-850 M. Pada tahun 825 M Ia mengarang buku yang berjudul Muktasar fi Hisabb al- Jabiwa al-Muqabalah di Bagdad. Sampai saat ini, penyelesaian masalah Aljabar masih menggunakan cara Al-Khawarizmi yang dalam bahasa Inggris disebut algorism ( algoritme), dan masih banyak lagi Ilmuwan muslim yang lainnya.
Nah berawal dari latar belakang diatas maka marilah kita bersama-sama mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan pondok kita tercinta ini yaitu “TERWUJUDNYA PRIBADI HAFIDZ AHLUSSUNAH WALJAMA’AH YANG MEMILIKI KEPEKAAN SOSIAL DAN SIAP MENYAMBUT DATANGNYA ERA BARU KEJAYAAN ISLAM”.

0 comments:

Post a Comment