Sunday, July 19, 2015

NO PROGRESS IN MY BROTHER’S CAMERA REPAIRING



Kamis, 25 Juli 2013 M / 16 Ramadlan 1434 H

            Tadi malam, aku dapat berita buruk. Kamera yang aku titipkan ke ust. Ari tidak dapat diperbaiki. Tubuhku langsung lemas. Hatiku sedih sekali mendengar pernyataan itu. Jantungku berdegup kencang tak karuan. Aku tak tahu bagaimana mengawali pembicaraan dengan orang tuaku nanti. Aku tahu, pasti mereka sedih sekali melihat kamera adikku yang sudah tidak berfungsi lensanya.Ya hanya lensanya saja, screen-nya tidak. Lensanya tidak dapat keluar ketika dihidupkan kameranya. Tapi untuk melihat hasil jepretan masih bisa, karena layarnya masih berfungsi. Kecelakaan ini berawal dari kamera ini yang terbanting oleh Nahdi saat pelajaran kursus bahasa Inggris di Pare kemarin. Dia juga tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan ini.

            Aku berjalan gontai keluar dari lab. komputer. Aku masih terus berpikir bagaimana mengawali pembicaraan tentang kamera nanti. “Umi, kameranya rusak.”, “Umi, maaf ya kameranya rusak.”, “Umi, kameranya tidak bisa diperbaiki.”, “Umi, ada berita buruk, tapi Umi jangan kaget dulu. Dengarkan ceritanya Mas.”. Kalimat-kalimat tersebut terus terngiang-ngiang di otakku. Setelah berdebat panjang, akhirnya aku sepakat dengan kalimat terakhir.

0 comments:

Post a Comment