Sunday, July 19, 2015

ACARA PEMBEKALAN SEBELUM PULANG KE RUMAH 20 HARI



Sabtu, 27 Juli 2013 M / 18 Ramadlan 1434 H

            Hari ini full dengan acara pembekalan atau biasanya kita menyebut “tazwid” dalam bahasa Arab. Mulai pagi hingga malam. Beruntungnya, aku dapat jatah tempat duduk di samping Luckyta Fasyni. Lumayan buat nimba ilmu dengannya. Selain itu, dia juga mengembalikan barang-barang yang dipinjam dariku, antara lain : Alfa Link (mobile dictionary) dan Novel Rantau 1 Muara serta juga diselipkan selembar Rp. 50.000,- di dalam novel itu. Uang itu adalah uang yang aku pinjamkan ke Luckyta saat dia sedang “KANKER” di waktu dandangan kemarin.

            Kemudian, tadi sebenarnya aku sudah membawa lembaran kosong untuk mencatat quotes penting dari ust. Manshur, tapi sampai break sholat Ashar kertasku masih bagus, belum ada coretan apapun. Aku tidak tahu, apakah itu memang karena tidak ada quote yang pantas dicatat atau aku terlambat menulisnya atau malah quotes tersebut kelewatan karena aku tinggal ngobrol dengan Luckyta. Aku tidak tahu pasti. Tapi ku akui selama pembekalan tadi, sebagian besar waktuku ku habiskan untuk mengobrol dengan Luckyta. Malam ini aku baru sadar bahwa Luckyta n friends akan menghadapi real society 2 tahun lagi. Berarti aku akan ditinggal senior-seniorku. Oh sedihnya aku. Tapi aku bertekad tidak menyia-nyiakan waktuku untuk menimba ilmu dengan para seniorku. Khususnya Luckyta.

            Sore tadi, setelah Ashar kita melanjutkan acara pembekalan yang belum selesai dan direncanakan harus selesai sore ini. Kertasku pun baru terisi di waktu ini, walaupun tidak penuh. Oh ya, tadi siang aku disuruh ust. Ulin Nuha (guru mapel Qur’an Hadist dan ustadz tahfidh) menjadi Qori’ di acara Muwadda’ah (perpulangan) nanti. Sudah disuruh melatih MC berbahasa Arab dan Inggris, kini disuruh menjadi Qori’.  Oh my God! Yach, I think it’s my chance. (Saya kira ini kesempatan buat saya). Aku ingin merubah lagu yang biasa ku pakai di acara-acara terdahulu. Harus beda.

            Tidak berhenti di situ saja. Tadi aku menjadi imam tarawih di kamar 2, yang tak lain adalah kamar asliku sebelum dipindah ust. Manshur. Aku pun bersyukur bisa kembali ke kamar sini lagi walau hanya menjadi imam Sholat Isya’ dan Tarawih. Walaupun sebentar, tapi rasanya senang banget. Selain itu, barang-barangku pun juga masih banyak yang berada di kamar ini. Makanya aku bisa masuk-keluar kamar ini.

0 comments:

Post a Comment